Punya banyak website dan blog tapi nggak punya waktu buat bikin artikelnya? Sini, biar saya bantu

Arti Kata Tuman Dalam Bahasa Sunda

Buat nyari arti suatu kata dalam sebuah bahasa, gak cukup kalau cuma liat dari kamus. Karena ada faktor lain yang harus diperhatikan, loh.
image_title_here
Arti kata tuman dalam bahasa Sunda

Kemarin, ada cuitan satu orang-yang resah karena kata tuman banyak dipakai tapi gak sesuai dengan artinya lewat di timeline. 

Kasusnya mirip seperti waktu kata cenah atau ceunah lagi banyak digunakan dan banyak yang salah dalam menggunakannya.

Sebagai orang Sunda asli, saya penasaran dong ada apa sama kata tuman sampe ada yang ngerasa keganggu gitu?

Hasil pengusutan pribadi, ternyata awal mulanya karena meme tuman yang ada di media sosial. 

Meme tuman ini menampilkan tulisan tentang sindiran-sindiran yang ada di kehidupan sehari-hari disertai gambar satu orang menampar orang lainnya sambil bilang Tuman.

Karena generasi milenial ini keponya luar biasa dan difasilitasi oleh google, akhirnya banyak yang nyari arti kata tuman di google. 

Lalu diketahuilah kalau arti kata tuman itu kebiasaan. Bener gak sih?

Buat nyari arti suatu kata dalam sebuah bahasa, gak cukup kalau cuma liat dari kamus. Karena ada faktor lain yang harus diperhatikan. 

Konteks, intonasi dalam penggunaan kata tersebut, sampai penempatan katanya.

Menurut Kamus Basa Sunda karya Jonathan Rigg (1862) kata tuman dalam Bahasa Sunda berarti kebiasaan, membiasakan diri. 

Lalu, dalam Kamus Basa Sunda Karya R. Satjadibrata (1954) kata tuman berarti ngabiasakeun, dibiasakeun, kangeungeunahan. membiasakan, dibiasakan, keenakan.

Dalam kehidupan sehari-hari kata tuman biasa dipakai untuk menunjukan kebiasaan negatif seseorang.

Contohnya "Tong sok némbalan mun keur diomongan ku kolot teh, tuman!" (Jangan suka ngelawan kalau lagi dimarahin orang tua, kebiasaan!")

"Budak téh tuman pisan, waktu na ngaji kalah ulin." (Nih anak kebiasaan banget, waktunya ngaji malah maen.")

"Kadé tong diogo teuing pagawé téh, tuman engké na." (Jangan terlalu manjain karyawan, keenakan nantinya.)

Dalam kalimat pertama dan kedua, kata tuman menunjukan kebiasaan negatif dari anak mereka. Bedanya, intonasi yang digunakan dalam kata tuman di kalimat pertama lebih tinggi, disertai penekanan yang kuat sebagai penunjuk kalo pembicara sedang marah. 

Contoh pertama inilah yang digunakan di meme.

Sedangkan dalam kalimat kedua, intonasi dan penekanan dalam kata tuman cenderung lebih datar. Karena pembicara tidak sedang memarahi anaknya, tapi menggerutu sendiri setelah melihat anaknya pergi main padahal waktunya ngaji.

Nah, di kalimat terakhir kata tuman berarti keenakan. Keenakan di sini berasal dari kebiasaan negatif yang dibiarkan, tanpa ada arahan atau bimbingan dari orang lain. 

Biasa digunakan oleh orang tua waktu ngingetin orang tua lainnya perihal mendidik anak, karyawan, suami, istri.

Content Writer, Penjaga Toko Buku Daring, Wibu Full Time.