Punya banyak website dan blog tapi nggak punya waktu buat bikin artikelnya? Sini, biar saya bantu

Trik Membuat Nama Brand yang Menarik

Membuat nama brand yang menarik itu nggak mudah. Saya coba bagikan trik khususnya di sini.
Membuat nama brand
Trik Membuat Nama Brand

Membuat nama brand bisa jadi mudah, bisa juga sulit—tergantung jam terbang, kreatifitas, sama kebutuhannya juga sih. Mudah jika kebutuhannya "yang penting ada" dan nggak terlalu memikirkan masa depan usahanya sendiri. Biasanya ini ada di mindset wirausahawan baru.

Mudah juga, jika orangnya nggak terlalu kreatif. Pikirin sedikit, lalu pilih nama yang bagus menurut dia sendiri sesuai dengan seleranya. 

Terakhir, mudah jika si pembuat nama sudah punya jam terbang banyak. Istilah saya sih, ngomong acak aja dia bisa bikin nama brand yang bagus.

Nah, bisa jadi sulit kalau si pembuat nama brand punya jam terbang sedikit, kreatifitasnya tinggi, dan kebutuhannya nggak sekadar "yang penting ada". Karena proses pemilihannya pasti lamaaa banget nget nget.

Yaaa seenggaknya itu yang bisa saya simpulkan dari pengalaman seminggu kemarin pusing mikirin nama brand. 

Tapi untungnya, dari kegiatan berpusing-pusing ria itu, saya jadi punya semacam trik membuat nama brand yang menarik buat kamu sekalian.

Namun sebelum itu, biar saya bahas sedikit dulu soal arti nama brand itu sendiri, okey.

Apa yang dimaksud nama brand?

Nah jujur saja tadinya saya pikir nama brand adalah nama perusahaan. Seperti misalnya jika saya punya toko buku daring Putra Buku, maka nama perusahaan berarti Putra Buku juga.

Padahal nggak begitu cara kerjanya.

Nama brand kurang lebih adalah merek dari produk yang mau dijual. Let's say, Indomie, mie goreng yang kalau makan dua kekenyangan tapi makan satu nggak cukup. Itu nama merek dagang dari produk mie milik PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Kurang lebih begitu lah. Kalau kurang silakan cari di google, banyak kok yang bahas 😜

Nama Brand: Ditemukan atau Dibuat?

Saat menulis draft tulisan ini, saya jadi kepikiran: sebetulnya nama brand itu ditemukan atau dibuat ya? Soalnya dua kata itu artinya beda. 

Di KBBI, menemukan itu mendapatkan sesuatu yang belum ada sebelumnya; sedangkan membuat adalah menciptakan (menjadikan, menghasilkan). Beda, kan?

Lalu jawabannya apa, dong?

Buat saya, nama brand itu sendiri sebenarnya ditemukan sekaligus dibuat. Apalagi kalau melihat prosesnya. 

Lebih dari itu, ada hak paten yang melindungi sebuah nama brand biar nggak dicuri atau digunakan oleh orang lain.

Karena sejelek apa pun, itu merupakan identitas yang nggak bisa dimiliki semua orang. Di sini pernah ada sengketa. 

Sebuah outlet penjual minuman kekinian, memakai nama yang sangat populer di kota gede dan mendapatkan rekomendasi di aplikasi pesanan makanan daring.

Jualannya laris manis, tiap hari pelanggan mengular, aa dan teteh ojol happy karena dapat orderan banyak. 

Lalu suatu hari, si pemilik nama di kota gede, menuntut agar outlet penjual itu nggak lagi menggunakan nama brand-nya.

Saya gatau apakah ini sampai ke meja hijau atau enggak, tapi yang jelas sampai sekarang outlet itu sekarang sudah buka banyak cabang di Priangan Timur.

Oke, cukup ngalor ngidulnya, sekarng kita masuk ke pembahasan utama soal trik membuat nama brand yang menarik.

Pertama kali saya mendapatkan tugas ini dari bos, saya pikir ini prosesnya bakal serumit membuat tagline dulu. Karena nama brand nggak mungkin 500 kata seperti artikel, sedangkan saya cuma bisa bikin artikel.

Jadi yaudahlah ya, namanya juga gawe, saya harus profesional dan berjuang memenuhi tanggung jawab itu. Maka, mulailah saya mencari tutorial membuat nama brand di internet. 

Banyaaak banget artikel yang bisa dijadikan referensi, tapi you know lah, nggak ada yang praktis. Mereka cuma menjelaskan langkah-langkah nya saja.

Sembari saya baca-baca artikel itu, bos ngasih tugas buat menuliskan pertanyaan yang berhubungan dengan produk klien. 

Apa saja yang pengen saya ketahui, tulis semuanya. Nggak ada batasan sama sekali. Ini lah yang orang-orang sebut sebagai riset.

Riset dan pahami produknya

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu adalah modal membuat nama brand. Kalau nggak ada itu, saya pikir mustahil tugas ini bisa selesai. 

Nah jadi, buat kamu yang mau mulai buka olshop terus lagi mikirin nama yang cocok. Saran saya sebelum itu, sebaiknya pahami dulu produk yang mau kamu jual.

Pahami sedetail-detailnya. Kalau perlu sampai hal-hal remeh yang menurutmu nggak harus kamu tahu. Kemarin sih saya bikin pertanyaan yang jawabannya tentang target market, value produk, sejarah perusahaan, dan lain-lain. 

Cari sendiri deh di google, ada kok. Anggap saja kamu lagi ngepoin gebetan dan berusaha mencari banyak hal yang berhubungan sama doi.

Jangan lupakan kompetitor

Yes, ini cukup krusial. Kamu musti cari siapa saja yang udah lebih dulu terjun ke lautan dunia maya dan menjual produk yang sama denganmu. 

Cari sebanyak-banyaknya, semampu kamu, sampai matamu itu rasanya mau copot gara-gara terlalu lama melototin layar.

Kalau nggak tahu apa yang harus diliat dari kompetitor itu, biar saya kasih tau bocorannya sedikit. Seenggaknya cari tahu nama brand-nya apa, nama produknya apa, terus aset digital mereka apa saja.

Caranya gimana? Ketik nama produkmu di google, nanti pasti muncul tuh link-link dari marketplace kaya Tokped, Shopee, Bukalapak, etece. 

Nanti dari situ, kamu cari nama perusahaannya apa, lalu ketikan di google. Muncul deh lebih banyak aset digital-nya.

Tipe-tipe nama brand yang sering digunakan

Oke, saya tegaskan di sini ya, nama brand itu nggak sembarangan dibikin. Seenggaknya ada tipe atau format atau pola yang umum digunakan. Seenggaknya ada 12 tipe:

Tipe Brand Arti Contoh
Descriptive Ini adalah nama brand yang secara jelas menerangkan artinya (fitur, produk, servis, organisasi, etece). Burger King
Acronyms Kalau yang ini nama brand yang berasal dari gabungan dari huruf, suku kata, atau bagian lain yang berhubungan dengan brand itu sendiri. BRI
Founders’ names Ini jelas ya kalian dah tau, nama brand yang diambil dari nama pemiliknya Putra Buku
Invented Ini mah nama brand yang bener-bener baru. Artinya dia diciptakan, entah dari apa, pokoknya mirip bayi yang baru lahir lah. 100% baru. Google
Evocative Yang ini saya agak sulit jelasinnya, pokoknya ini adalah tipe nama brand yang bisa menyampaikan brand positioning ke setiap orang. Amazon
Geographical Nama brand yang diambil dari daerah asal produknya. Kamar Baca Magelang
Compound words Compound artinya menggabungkan. Jadi ini adalah nama brand yang dihasilkan dengan menggabungkan dua kata atau lebih Tesla Motor
Historical Nama brand yang berhubungan dengan historical figure. Sumpah ini susah banget jelasinnya -_- Tesla Motor
Lexical Jenis nama brand yang dibikin dengan cara bermain-main sama bahasa. Donkin' Donut
Misspelled Cara bikin nama brand yang dengan sengaja membuat ejaan salah dari sebuah kata. Tumblr
Real-word Nama brand yang diambil dari kata-kata yang sudah ada (sudah terdaftar dalam kamus) Uber
Arbitrary Ini mah nama yang udah ada tapi nggak berhubungan sama sekali dengan produk atau perusahaannya. Apple

Lengkapnya bisa kamu baca di sini dan di sini, ya. Biar lebih jelas dan tulisan ini nggak jadi panjang. Wkwkwk. Padahal emang lagi males weh 😌

Brainstorming nama & filosofi

Apa gunanya kamu tahu tipe-tipe nama brand di atas? Tentu saja biar proses brainstorming kamu jadi lebih mudah. 

Yaaah semacam "rambu-rambu" dan "contekan" gitu. Kamu juga bisa nentuin mau pakai tipe yang mana biar lebih terarah berpikirnya.

Contohnya gini, anggaplah kamu mau pake tipe geographical dan founder's name buat nama olshopmu. Maka kamu bisa cari kata, frasa, atau istilah yang berhubungan dengan tempat tinggalmu serta ngambil satu bagian dari namamu. 

Seperti yang saya lakukan dulu waktu pertama mulai jualan buku. Saya milih nama "Putra Buku Ciamis". "Putra" dari nama terakhir saya dan "Ciamis" diambil dari tempat saya tinggal. 

That's it. Jadi nama, kan?

Silakan cari dan tulis apa pun yang muncul di kepalamu. Bodo amat, mau berhubungan atau enggak sama produkmu, pokoknya tulis aja dulu. 

Urusan milih belakangan. Karena kadang-kadang, apa yang kamu tulis nantinya bisa jadi penolong.

Misalnya kamu Yogyakarta, bisa kan tuh cari bahasa atau kata unik yang cuma ada di sana aja. Kan lumayan bisa dapet—seenggaknya—satu ide baru.

Nah, karena biasanya sebuah nama brand harus mengandung filosofi, berarti kamu mesti mikir dua kali. Bisa juga sekali, sih, tapi dua kaliin aja biar nggak tambah pusing. Kemarin saya juga begitu kok.

Pertama cari dulu nama brand nya. Jangan mikir filosofinya apa. Fokus itu aja dulu. kumpulin sebanyak-banyaknya. Habis itu, pilih deh 5-7 nama yang menurutmu paling pas.

Habis milih nama, baru nyari filosofinya. Gimana caranya? Gampang, kok.

Kamu coba ingat lagi waktu nulis nama yang dipilih tadi, kamu mikirin apa, sih? atau bisa juga cari di google langsung pake kata kunci "apa arti (nama yang kamu pilih)". Nanti ada muncul tuh satu atau dua.

Kalau masih nggak ketemu, coba cari di forum tanya jawab kaya Kaskus sama Quora. Kenapa di forum? Karena yang jawab pun udah pasti manusia terus kita bisa "contek" apa yang mereka tulis.

Kalau masih nggak ketemu juga, cari di blog-blog personal. Kadang-kadang ada kok jawabannya—meski pun persentasenya kecil ya 🙃

Kalau semua udah dilakuin dan masih nggak ketemu gimana? Simple. Buang aja namanya. Daripada kamu ngabisin waktu lebih banyak lagi, kan? Ini juga sekaligus jadi proses seleksi akhir.

Ulangi terus proses ini sampai semua nama bisa ketemu filosofinya apa. Kalau pada akhirnya, yang tersisa makin sedikit, yaudah berarti kamu tinggal milih yang paling "kamu banget".

Oh iya, selama proses brainstorming ini, kamu wajib bin kudu buka tab khusus buat thesaurus bahasa Inggris & Bahasa Indonesia sama Google Translate. Percaya deh, tiga tools ini bantu banget.

That's it. Selamat membuat nama brand yang menarik. Jangan lupa siapin kopi atau rokok buat nemenin kamu, ya. Musik juga bisa ding.

Content Writer, Penjaga Toko Buku Daring, Wibu Full Time.