Punya banyak website dan blog tapi nggak punya waktu buat bikin artikelnya? Sini, biar saya bantu

Review Aplikasi GoKampus: Teman Dalam Menentukan Masa Depan

Review Aplikasi goKampus: teman dalam menentukan masa depan. Sebuah mimpi masa muda yang jadi kenyataan.
review-aplikasi-gokampus
Review Aplikasi GoKampus

Waktu saya mengetik tulisan ini, nggak tahu kenapa pikiran saya sedang random banget. Ujug-ujug throwback ke tahun 2013 saat logika saya sedang bertarung dengan nafsu perkara pilih kuliah dulu atau langsung kerja setelah lulus SMK.

Mungkin nggak seperti kamu yang sekolah di SMA, anak SMK seperti saya punya kesempatan lebih besar buat masuk kerja dibanding kuliah. Sesuai misi pemerintah saat itu "SMK bisa (kerja langsung)".

Sayangnya, saya ada di antara dua pilihan sulit. Di satu sisi saya sudah bosan belajar tapi masih belum mau kerja juga. Wkwkwk. Ditambah saat itu saya juga kebingungan memilih jurusan kuliah.

Delapan tahun mungkin bukan waktu yang terlalu jauh, tapi dulu teknologi belum semasif sekarang. Saya nggak bisa milih kerja sambil kuliah online--yang tentu saja lebih fleksibel dibanding kerja sambil kuliah offline.

Ditambah tahun 2013 SNMPTN dan SBMPTN baru saja berubah format menjadi seperti ujian nasional yang bisa diikuti oleh semua siswa kelas 12. Sebelumnya hanya siswa pintar dan “beruntung” saja yang bisa ikut dua seleksi masuk kuliah ini.

Jadi lengkap sudah penderitaan saya: bingung milih kerja atau kuliah, bingung milih jurusan kuliah, nggak ngerti apa-apa soal SNMPTN dan SBMPTN.

Kata orang bijak dari kulon sana, hidup adalah pilihan dan setiap pilihan yang kita ambil pasti ada makna di baliknya. Bisa jadi pelajaran juga pengalaman. Dan memang itu yang saya rasakan sekarang. Seenggaknya, saya jadi punya cerita yang bisa dibagikan buat kamu calon mahasiswa yang membaca tulisan ini.

Saya juga belajar soal apa yang lebih penting antara kuliah dan kerja; bagaimana seharusnya memilih kampus dan jurusan kuliah; serta tetek bengek lain yang jadi pengalaman berharga. Saya coba bahas semuanya di sini ya, semoga bermanfaat buat kamu.

Daftar Isi

Pilih kuliah dulu atau langsung kerja setelah lulus sekolah?

kuliah-atau-kerja

Saya, berdasarkan pengalaman delapan tahun lalu, lebih milih buat kuliah dulu setelah lulus dari sekolah. Ada beberapa alasan dibalik pilihan saya ini. Buat kamu yang masih bingung, mungkin alasan ini bisa dipertimbangkan sebelum menentukan pilihan.

Pertama, daya jual sarjana lebih kuat daripada lulusan SMA di dunia kerja

Nggak mau munafik, di tengah persaingan kerja antara sarjana dan lulusan SMA seperti sekarang, daya jual ijazah S1 lebih kuat daripada ijazah SMA.

Coba kamu perhatikan lowongan yang bertebaran di internet, berapa persen yang mencantumkan “lulusan SMA” di persyaratannya? Bandingkan dengan lowongan untuk “Sarjana”. Saya nggak tahu jumlah pastinya, tapi jelas lebih banyak yang kedua. Ya kan?

Kedua, kuliah bisa jadi tempat mengembangkan potensi dan kemampuan diri

Di kampus kita memang lebih banyak belajar di kelas daripada di luar kelas (organisasi), tapi dengan banyaknya teman di kelas, relasi kita juga bertambah. Apalagi sekarang universitas negeri semakin banyak--yang otomatis mahasiswanya bisa datang dari mana saja. Kasarnya, kita bisa punya teman dari seluruh Indonesia kalau beruntung.

Belum lagi kalau ikut organisasi yang sesuai dengan minat dan potensi. Di situ teman sehobi jadi bertambah yang nggak menutup kemungkinan bisa jadi jalan rezeki. Saya punya teman yang sampai sekarang berkarir dengan sobat se-organisasinya dan menghasilkan uang dari situ.

To put it simply, banyak kesempatan yang bisa kita coba di lingkungan kuliah.

Dua pelajaran ini yang saya pikir penting buat kamu ketahui, yang lainnya buat sekarang masih belum penting, sih. Wkwkwk. Tapi saya yakin, kamu bakal menemukan pelajaranmu sendiri dari kehidupan yang kamu jalani, kok. Tunggu saja.

Cara memilih kampus yang tepat

pilih-kampus

Jujur saja kalau ingat proses saya memilih kampus tahun 2013 dulu, rasanya mau sembunyi di tempat yang nggak bisa ditemukan siapa pun. Soalnya saya bener-bener clueless saat itu. Saya bahkan nggak tahu apa itu akreditasi atau jurusan favorit di tiap kampus.

Yang paling parah dan mesti kamu tahu, waktu daftar SNMPTN saya salah memasukan urutan kampus. Hahaha! Begini, di Indonesia kampus-kampus punya urutannya kan, dari yang paling favorit dan terkenal sampai nggak terkenal banget. Biasanya kampus favorit itu yang statusnya negeri seperti UI, UGM, UNPAD, ITB.

SNMPTN memperbolehkan siswa memilih dua kampus pilihannya dengan jurusan masing-masing. Saya memilih UNPAD dan UNSOED. Nggak tahu kenapa, tapi dua nama itu yang nggak bisa hilang dari kepala saya. Harusnya nih ya--sesuai urutan kampus favorit tadi--saya mencantumkan UNPAD sebagai pilihan pertama dan UNSOED di pilihan kedua. Sialnya karena clueless saya malah milih UNSOED dulu lalu UNPAD!

Dengan kata lain saya sudah ditolak bahkan sejak pendaftaran! Hahaha Ini bukan berarti saya menjelekan UNSOED ya, namun sesuai urutan, yang saya lakukan memang salah. Biar kamu nggak mengulangi kesalahan saya, berikut ini sepatah dua patah kata dari saya.

Faktor yang harus diperhatikan saat memilih kampus

1. Kenali dulu perbedaan universitas dan institut

Di Indonesia kampus itu dibagi jadi universitas dan institut. Sebelum kamu melangkah jauh, sejak awal kamu harus tahu dulu perbedaan keduanya.

Singkatnya, universitas adalah kampus yang di dalamnya ada banyak jurusan seperti seni, keguruan, ekonomi, keagamaan, teknologi, ilmu pengetahuan, pertanian, sosial, dan lain-lain. Sedangkan institut lebih fokus ke satu keilmuan saja misalnya ITB yang lebih fokus ke Teknologi--sesuai namanya.

Masing-masing punya keunggulan dan kelemahannya, pastikan kamu sudah mempelajarinya dengan baik!

2. Pertimbangkan soal jarak kampus dengan rumah dan biaya

Jarak antara kampus dengan rumah juga mesti dipertimbangkan dengan baik karena sedikit banyak akan mempengaruhi kehidupan kuliah nantinya. Yang utama pasti soal biaya. Jika kuliah di luar kota pasti bakal keluar biaya buat kosan, makan, kebutuhan kuliah, dan kebutuhan yang lainnya. Lalu juga di awal-awal mungkin kamu yang belum pernah merantau sebelumnya akan merasakan homesick yang luar biasa. Bicarakan dulu dengan orang tua soal ini ya.

Selanjutnya ada biaya kuliah. Umumnya kampus-kampus negeri bisa lebih “bersahabat” dengan mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah menggunakan sistem UKT untuk pembayaran kuliah. Soalnya besaran biaya UKT menyesuaikan dengan pendapatan orang tua. Agak berbeda dengan kampus swasta yang biayanya ditentukan oleh yayasan.

Namun persaingan masuk kampus negeri juga luar biasa ketat. Jika kamu berasal dari keluarga menengah ke bawah dan kuliah di kampus swasta, saran saya secepat mungkin cari beasiswa kuliah yang bisa membantu meringankan beban orang tua.

3. Cari informasi soal kampus pilihanmu selengkap mungkin

Setelah memilih beberapa kampus, langkah selanjutnya kamu harus cari informasi selengkap mungkin yang berkaitan dengan kampus. Misalnya seperti akreditasi, fasilitas yang disediakan, kegiatan mahasiswanya, sampai dengan rekam jejak alumni bila perlu.

Manfaatkan internet untuk riset kampus yang lokasinya jauh dari rumah secara online, sementara yang dekat kamu bisa kunjungi kampusnya langsung. Berkeliling di lingkungan kampus sambil melihat papan pengumuman di gedung rektorat atau program studi. Bahkan kamu bisa saja tanya-tanya ke mahasiswa yang ada di kampus itu.

Intinya makin detail informasi yang kamu kumpulkan makin mudah kamu mengambil keputusan. Percaya deh.

4. Kenali minat dan bakat diri sendiri, jangan sampai ikut-ikutan teman

Beberapa teman saya pergi ke kampus yang sama dengan alasan persahabatan. Mereka ingin terus bersama dan menjalani hari-hari di kampus seperti masa sekolah. Sayangnya ini nggak berjalan mulus karena mereka berbeda jurusan. Memang masih satu kampus, tapi kalau beda jurusan, jelas jam perkuliahan dan kegiatannya juga berbeda.

Malahan berdasarkan cerita mereka, semakin lama waktu buat bertemu justru makin susah. Masing-masing sibuk dengan urusannya. Keinginan di awal justru dilupakan. Beruntung mereka bisa bertahan sampai lulus dan nggak memutuskan berhenti karena kesepian.

Jadi daripada mementingkan pertemanan, lebih baik pilih kampus dan jurusan kuliah yang sesuai dengan minat dan bakat karena itu akan berpengaruh pada performa belajarmu juga masa depanmu. Urusan pertemanan masih bisa dipertahankan dengan sosial media dan reuni saat bulan puasa atau lebaran :p

5. Berpikir secara rasional

Untuk bisa berpikir secara rasional kamu perlu bantuan orang lain dan juga memberikan waktu kepada diri sendiri. Coba bicarakan pilihan-pilihan yang sudah kamu tulis kepada orang tua, keluarga, guru, atau teman terdekatmu. Minta pendapat mereka untuk mendapatkan perspektif baru yang mungkin belum kamu pikirkan.

Setelah itu, berikan dirimu waktu untuk memikirkan semuanya dengan baik tanpa terburu-buru. Yakin deh, apa pun yang jadi pilihanmu nantinya kamu nggak akan menyesal.

Cara menentukan jurusan kuliah yang tepat dan cocok dengan kita

jurusan

Setelah melalui langkah panjang untuk memilih kampus, kebingungan selanjutnya yang mungkin kamu rasakan adalah soal memilih jurusan kuliah. Dan saya punya beberapa tips--atau pengalaman--yang mungkin bisa membantumu menentukan pilihan.

Macam-macam jurusan kuliah berdasarkan fakultasnya

Kamu mungkin sudah tahu bahwa kuliah beda dengan sekolah. Di kampus nanti kamu harus memilih satu jurusan untuk belajar dari hal yang paling dasar sampai advnce level selama kurang lebih empat tahun. Sedangkan di sekolah, kamu belajar semua mata pelajaran, kan?

Nah biar kamu punya sedikit gambaran, saya mau menjelaskan--singkat saja--soal beberapa macam jurusan kuliah berdasarkan fakultasnya.

1. Kedokteran

Jurusan yang sampai sekarang terkenal dengan biaya mahal namun masih jadi favorit calon mahasiswa. Se-pengalaman saya, prestise kuliah di jurusan kedokteran sudah bisa disejajarkan dengan berhasil masuk seleksi sekolah ikatan dinas. Dipuji teman, diidamkan calon pasangan. Wkwkwk

Selama empat tahun, menurut keterangan teman saya anak kedokteran, kamu bakal belajar soal tubuh manusia, jenis penyakit, dan pengobatannya. Setelah lulus nanti, mesti latihan jadi dokter di rumah sakit selama dua tahun baru bisa terjun ke lapangan. Kalau mau jadi dokter spesialis, mesti belajar lagi. Katanya sih begituuuu…

2. Pendidikan

Jurusan kuliah yang saya pilih ini masih banyak peminatnya sampai sekarang. Nggak tahu deh apa alasannya. Yang saya rasakan dulu, saya pengin jadi ekspert di bidang yang saya mau dan karena adanya jurusan pendidikan jadilah saya ambil itu. Begitu masuk kuliah ternyata lebih banyak belajar jadi guru wkwkwk

Memang begitu FKIP mah. Bagusnya di prodi ini punya banyak jurusan sesuai dengan mata pelajaran di sekolah. Ada bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Olahraga, Ekonomi, Sejarah, macam-macam lah. Kalau kamu mau jadi guru, silakan pilih jurusan ini.

3. Ekonomi

Saya pikir stereortype jurusan ekonomi yang “banyak mahasiswa tajir dan cewek cantik” sudah dipercaya oleh mayoritas mahasiswa Indonesia dari berbagai kampus. Dan di kampus saya dulu, ini terbukti loh. Dibanding jurusan lain, anak-anak ekonomi lebih modis dan trendy, saya kadang minder kalau lewat ke depan fakultas mereka. Hahaha

Tapi semua itu nggak terlalu penting kalau kamu memang suka dengan hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi. Seperti statistik, akuntansi, atau manajemen. Pilih langsung jurusan ekonominya.

4. Teknik

Teknik, jurusan yang seringnya didominasi oleh cowok dan terkenal susah lulusnya. Bukan susah juga sih, lama mungkin jadi kata yang tepat. Waktu KKN saya punya teman dekat anak Teknik Informatika yang bilang kalau waktu normal lulus dari jurusannya itu 5 tahun.

"Bisa aja lulus 3,5 tahun, tapi jarang banget," katanya.

5. Psikologi

Nah ini jurusan kuliah yang lumayan bergengsi tapi tiap punya temen "edan" suka disuruh jadi pawangnya. Wkwkwk. Bercanda deng. Jurusan psikologi saya pikir belum setenar empat jurusan sebelumnya dulu, kalau sekarang udah beda sih kayanya.

Apalagi trend kesehatan mental mulai naik saat pandemi dan orang-orang jadi lebih aware dengannya. Wajar kalau jurusan ini mulai banyak dilirik calon mahasiswa sekarang.

6. Hubungan Internasional

Biasa disingkat HI. Jurusan kuliah yang kalau disebutin pasti langsung disangkut pautkan dengan kedutaan besar. Wkwkwk. Padahal mah ya nggak sesempit itu juga ya. Emang dasar orang Indonesia sukanya bikin stereotype!

7. FISIP

FISIP a.k.a Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik biasanya punya jurusan Ilmu Sosial, Ilmu Politik, dan Administrasi Negara. Cukup banyak teman saya yang masuk di tiga jurusan ini. Sekarang mereka banyak yang kerja di pemerintahan, baik jadi PNS atau honorer. Mungkin lebih sesuai sama jurusan kali yaa~

Jurusan kuliah untuk anak IPA

Kuliah jurusan IPA sebenarnya lebih banyak pilihan daripada IPS, namun karena itu pula kamu bisa jadi kebingungan milih jurusan kuliah yang tepat dan cocok. Nah, 10 jurusan kuliah untuk anak IPA ini mungkin bisa kamu pertimbangkan.

  1. Jurusan Astronomi
  2. Jurusan Geografi
  3. Jurusan Kedokteran
  4. Jurusan Kedokteran Gigi
  5. Teknik Geologi
  6. Teknik Sipil
  7. Teknik Elektro
  8. Ilmu Komputer
  9. Teknik Informatika
  10. Teknologi Informasi

Jurusan kuliah untuk anak IPS

Umumnya, anak IPS agak kesulitan cari jurusan kuliah meski berdasarkan bidang sebenarnya lebih banyak. Penyebab utamanya karena anak IPA diperbolehkan mengambil jurusan buat anak IPS sedangkan anak IPS nggak bisa mengambil jurusan anak IPA. Sedih, ya? Wkwkwk

Nggak, deng. Masih banyak kok pilihan kuliah jurusan IPS, misalnya:

  1. Jurusan Ilmu Komunikasi
  2. Jurusan Manajemen
  3. Jurusan Hubungan Internasional
  4. Jurusan Hukum
  5. Jurusan Psikologi
  6. Jurusan Akuntansi
  7. Jurusan Sosiologi
  8. Jurusan Sastra Atau Pendidikan Bahasa
  9. Jurusan Ilmu Politik
  10. Jurusan Filsafat

Jurusan kuliah yang paling dibutuhkan di dunia kerja

jurusan-terbaik

Beberapa orang kuliah dengan tujuan mendapatkan pekerjaan yang layak--baik dari gaji maupun gengsi--setelah lulus. Banyak yang bilang seharusnya nggak begini, tapi saya lebih setuju, sih. Karena ya nggak bisa dipungkiri kalau kamu kuliah hanya mengejar gengsi berarti kamu masuk ke dalam golongan orang kaya.

Masyarakat kelas menengah seperti kita butuh ijazah kuliah buat bisa “naik level” satu atau beberapa tingkat di masyarakat. Berikut ini beberapa jurusan kuliah yang paling dibutuhkan di dunia kerja, siapa tahu mau kamu pertimbangkan lagi:

Jurusan Teknik Perminyakan dan Pertambangan

Pekerjaan yang berhubungan dengan minyak dan tambang bisa jadi pilihan karena gajinya besar serta fasilitas yang didapatkan mantap abis. Kalau udah masuk jurusan ini, bahkan yang keterima jadi PNS aja bisa minder~

Jurusan Kedokteran

Kuota untuk pekerjaan dokter sepertinya sedang meningkat akhir-akhir ini dan mungkin bakal bertahan untuk beberapa tahun ke depan. Dan lagi dokter juga bisa punya gaji sampai dua digit kalau bekerja di rumah sakit swasta yang terkenal atau bisa jadi PNS yang menjanjikan stabilitas kehidupan.

Jurusan Akuntansi

Salah satu jurusan kuliah yang peluang kerjanya amat sangat terbuka lebar adalah akuntansi. Di mana ada perusahaan yang nggak butuh seorang akuntan? Pasti semuanya butuh.

Belum lagi sekarang banyak perusahaan-perusahaan baru yang berdiri. Kesempatan mendapatkan karir impian di kantor terbuka lebar buat anak akuntansi, percaya deh!

Jurusan Psikologi

Seperti yang saya bilang sebelumnya, jurusan kuliah ini lagi trend di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia soal kesehatan mental. Pemerintah bahkan mewajibkan tiap daerah punya minimal satu psikolog buat membantu mereka yang kesehatan mentalnya nggak baik-baik saja.

Jurusan Teknik Informatika

Satu lagi jurusan yang naik kebutuhannya adalah teknik informatika. Perkembangan dunia digital yang meningkat selama pandemi menjadi kabar baik buat anak-anak Teknik Informatika karena mereka sangat erat dengan dunia online, kan. Ditambah biasanya gaji anak teknik lumayan besar loh gaes. Yakin nggak mau nih?

Rekomendasi jurusan kuliah buat kamu yang kebingungan

Rekomendasi ini murni berasal dari pemikiran dan pengalaman saya, tepat atau enggaknya tergantung situasi di lapangan dan juga trend saat kamu membaca tulisan ini.

Teknik Informatika, Desain Komunikasi Visual, Jurnalis

Tiga jurusan ini berhubungan dengan dunia digital yang sepertinya bakal bertahan sampai 5 tahun ke depan. Bahkan mungkin makin berkembang pesat. Kalau kamu baru mau masuk tahun ini, saran saya pertimbangkan tiga jurusan ini ya~

Apa saja asal jangan Pendidikan

Sarjana Pendidikan itu udah nggak punya daya jual bagi perusahaan atau tempat kerja lain. Pilihan paling mudah ya jadi guru dan memang cuma sekolah tempat yang pas buat anak pendidikan. Nggak sedikit teman saya yang sekarang sudah jadi guru honorer atau PNS di dekat rumahnya masing-masing.

Kalau kamu nggak punya niat jadi guru mending pilih jurusan lain saja. Coba lihat deh, di banyak lamaran jurusan pendidikan sangat jarang keluar di persyaratan. Bisa dibilang cuma bisa melamar ke lowongan yang menuliskan “berlaku untuk semua jurusan” saya di persyaratannya. Selain itu, nggak ada lagi. Wkwkwk. Mengsedih sekali.

Rekomendasi nomor dua ini berdasarkan pengalaman saya, seorang sarjana pendidikan bahasa inggris yang kesulitan nyari kerja gara-gara nggak mau jadi guru. Soalnya saya sadar gimana sih guru yang bagus itu dan saya nggak masuk kriteria seperti itu. Period.

Apa yang saya tulis di sini juga mayoritas hal-hal yang nggak saya lakukan dulu dan itu sedikit banyak bikin saya menyesal. Nah karena kamu sebentar lagi mau jadi mahasiswa, jangan sampai mengalami apa yang saya lewati dulu. Kamu harus jadi mahasiswa yang bisa masuk di jurusan dan kampus impianmu.

Apalagi sekarang informasi sudah makin mudah didapatkan. Kampus-kampus lebih serius membuat website-nya masing-masing, media sosial mahasiswa dan alumni mudah ditemukan, serta sudah hadir inovasi baru berupa aplikasi daftar kuliah dan semua urusan kampus bernama goKampus.

Review aplikasi goKampus: teman dalam menentukan masa depan

review-aplikasi-gokampus

Jujur saja, saya sempat menyalahkan keadaan dan orang-orang di sekitar saya yang nggak terlalu peduli pada masalah perkuliahan. Khususnya guru BK, alumni sekolah, dan keluarga. Mereka nggak membantu saya menemukan informasi yang tepat agar saya bisa memilih jurusan yang sesuai minat dan bakat.

Makanya waktu saya merasa salah jurusan di semester dua dulu, saya sempat berpikir “gimana kalau ada aplikasi atau website yang bantu saya menemukan informasi soal dunia kuliah secara lengkap? Nggak perlu sekrol-sekrol google sambil begadang di warnet, atau tanya-tanya ke banyak orang. Cukup buka hp doang.” Kebetulan waktu itu android juga baru naik daun.

Buat kamu calon mahasiswa, jangan sia-sia kan kehadiran goKampus ini. Anggap saja dia sebagai teman saat kamu sedang kebingungan menentukan masa depan.

Berikut beberapa fitur favorit saya yang wajib kamu coba:

Daftar Kuliah dan Upload Rapor

daftar-kuliah-upload-rapor

Kalau kamu pencet menu Daftar Kuliah

yang ada di beranda aplikasi goKampus, kamu bakal dialihkan ke daftar kampus-kampus yang bisa kamu masuki. Pilihannya banyak banget, sumpah. Kalau kamu udah punya pilihan, tinggal cari nama kampusnya di bagian pencarian. Kalau misalnya belum, bisa juga sekrol-sekrol sambil rebahan.

Bagusnya lagi, informasi yang ada juga nggak cuma nama sama lokasi tapi lengkap dengan Akreditasi, uang kuliah, jenis kelas, dan program studi. Delapan tahun yang lalu, saya cuma bisa nyari informasi tentang kampus-kampus terkenal saja. Sedangkan kampus lain--utamanya swasta--susah banget nyarinya. Hanya bisa berharap ada kakak-kakak mahasiswa yang mau promosi ke sekolah saya. Itu pun jarang wkwkw

tampilan-daftar-kuliah

Mungkin kalimat ini sudah jadi klise sekarang, tapi tetap akan saya tulis. Di tengah ongkos yang mahal buat bepergian seperti sekarang, Fitur Daftar Kuliah ini menurut saya cukup membantu. Uang buat ongkos bisa dialihkan buat beli kuota orang satu rumah, lumayan kan? Pendidikan lanjut, uang pun tetap irit.

Nah terkait pemilihan kampus ini, kamu bisa milih bareng orang tua sambil memperlihatkan daftar kampusnya. Jangan lupa jelaskan juga hal-hal penting yang harus mereka pahami, jadi mereka tahu alasan kamu pilih kampus tersebut.

upload-rapor

Menu satu lagi, yaitu Upload Rapor adalah menu yang bisa bantu kamu pilih kampus dan jurusan yang sesuai dengan nilai rapormu. Caranya juga mudah, cukup kirim transkrip nilai rapor dari kelas 10 sampai sekarang (untuk Pengetahuan dan Keterampilan) doang. Nantinya tim goKampus bakal bantuin kamu langsung!

Nggak perlu lagi deh tuh kirim-kirim berkas atau fotokopi rapor dalam jumlah banyak seperti yang saya lakukan dulu. Iya dulu kalau mau daftar kuliah mesti nyiapin berkas buat setiap kampus. Dan biaya yang dikeluarkan juga waktu yang terbuang bukan main banyaknya.

Mending kalau sekali daftar langsung diterima, lah gimana kalau harus daftar ke tiga kampus dulu baru berhasil? Jebol dompet dong.

Instant Approval

instant-approval

Dulu banyak banget teman saya yang harus daftar di kampus “kelas tiga” yang kurang terkenal di masa-masa akhir batas pendaftaran. Ini terjadi karena mereka menghabiskan waktu daftar di kampus negeri sambil nunggu pengumuman keluar. Waktunya sendiri bisa sangat lama karena prosesnya manual.

Dari mingguan sampai bulanan. Nggak sedikit juga yang akhirnya harus ngambil gap year gara-gara nggak masuk di kampus impian tapi mau daftar ke kampus lain waktunya udah telat banget. Nyiksa banget sumpah!

Instant Approval adalah fitur yang bisa bantu kamu daftar kuliah dalam satu jam saja. Tinggal upload rapor, lalu pilih kampus yang kamu mau.

Setelah itu tunggu satu jam, hasilnya bakal keluar langsung. Kamu jadi bisa memanfaatkan waktu buat hal-hal lain yang lebih positif. Seperti belajar atau freelance nyari tambahan uang jajan.

Program Beasiswa

program-beasiswa

Buat kamu yang pengin ikut beasiswa biar beban biaya kuliah sedikit berkurang, bisa manfaatin fitur Program Beasiswa Kuliah dari goKampus. Ada banyak pilihannya di sini, cari saja yang sesuai dengan keadaan dan kemampuanmu.

Tapi ingat, harus jujur ya! Kalau masih mampu mending nggak usah ikutan beasiswa biar orang lain yang membutuhkan saja agar pendidikan Indonesia bisa dirasakan oleh semua orang.

Saya tahu, semua orang pasti pengin dapet beasiswa. Namun hey, daripada menjadi egois bukankah lebih baik membantu sesama? Biar Indonesia nggak gini-gini aja karena pemudanya sudah punya bekal ilmu yang cukup.

Magang

magang

Salah satu pengalaman yang dipertimbangkan di dunia kerja adalah magang. Kalau kamu berencana mau langsung kerja setelah lulus lebih baik mulai coba magang secepatnya. Lumayan kan bisa dapat penghasilan dan pengalaman.

GoKampus memfasilitasi kebutuhan ini dengan menyediakan fitur pencarian tempat magang yang cocok buat kamu. Coba cek fitur ini beberapa bulan sekali, siapa tahu ada informasi magang yang sesuai dengan kemampuanmu.

Kalau kamu nggak memanfaatkan ini, bisa-bisa jadi seperti saya yang nggak punya pengalaman organisasi atau magang, selain PPL di sekolah dulu Wkwkwk.

Anggap saja magang sebagai latihan tempat kamu mencoba mengaplikasikan ilmu yang didapat di kampus ke lingkungan kerja. Dan harus tetap dibayar dong!

Perbandingan mencolok dibanding delapan tahun lalu

Sumpah deh, teknologi bener-bener bikin semuanya jadi lebih mudah. Bukan cuma beli makanan atau kebutuhan sehari-hari, daftar kuliah juga bisa sambil rebahan di kamar sekarang. Mimpi saya dulu akhirnya jadi kenyataan, sekali lagi saya tekankan.

Nah, tertarik buat nyoba aplikasi goKampus? Download di Google Play dan App Store sekarang!




Tulisan ini merupakan tulisan untuk lomba GoKampus Blog Review Competition. Hope you enjoy it :)

Content Writer, Penjaga Toko Buku Daring, Wibu Full Time.