2024 sudah berjalan selama tujuh hari, itu berarti anime musim dingin 2024 juga sudah mulai tayang. Untuk tiga bulan ke depan, saya memutuskan akan mengikuti sepuluh judul baru plus dua judul dari musim sebelumnya.
Sepuluh Judul anime yang baru ini adalah Classroom of The Elite Season 3, My Instant Death Ability is Overpowered, The Wrong Way to Use Healing magic, Dungeon Meshi, Solo Leveling, Mashle: Magic and Muscle, Tsukimichi Moonlight Fantasy, Villainess Level 99, The Weakest Tamer Began a Journey to Pick Up Trash, dan High Card Season 2.
Cukup lumayan banyak tapi harapan saya tinggi banget karena semuanya sudah saya tunggu sejak lama. Mudah-mudahan nggak ada yang mengecewakan banget sampai bikin saya berhenti ngikutin di tengah jalan.
Sebagian judul dari sepuluh daftar tadi sudah saya tonton episode pertamanya, dan ini lah kesan pertama saya untuk anime musim dingin tahun 2024
Daftar Isi
Classroom of The Elite Season 3
Classroom of The Elit Season 3 Episode 1 dimulai dari perjalanan para siswa SMA Koudo Ikusei ke tempat ujian spesial “Kamp Pelatihan Campuran”. Mereka akan menghabiskan waktu satu minggu bersama dengan orang-orang yang baru.
Semua siswa akan bergabung dengan grup yang terdiri dari kelas 1, 2, 3 dan sesuai jenis kelamin masing-masing. Di hari terakhir, akan ada empat test yang menentukan nilai mereka: Tes meditasi, tes tulis, tes pidato, dan maraton.
Anime ini tampaknya memang nggak bisa jauh-jauh dari perang dingin antara murid-muridnya. Terbukti, dengan setting seperti itu, suasananya sudah terasa berat sejak tiga menit pertama. Sebagian besar murid langsung masuk ke mode kompetitif mereka, Ayanokouji—tokoh utama kita—bahkan merencanakan sesuatu sejak turun dari bus.
Nggak cuma itu, ketua osis dan wakil ketua osis secara blakblakan memulai “peperangan” diantara mereka. Suasana yang berat terasa sampai ke bagian akhir episode pertama, apalagi kalau kamu sudah tahu siapa saja murid yang berkonflik dan apa tujuan utama mereka.
Sedikit catatan dari saya, jika kamu agak lupa ceritanya, akan lebih baik tonton ulang dulu Season 2 sampai selesai. Kalau nggak, kamu mungkin bisa merasa pusing saat harus mengingat nama setiap karakter yang muncul. Soalnya semua siswa ikut ujian ini kan, jadi lebih banyak lagi karakter yang stand out.
My Instant Death Ability is So Overpowered, No One in This Other World Stands a Chance Against Me!
My Instant Death Ability ini termasuk salah satu anime berjudul panjang yang menarik buat diikuti. Nggak tahu kenapa, animanga yang judulnya panjang mostly ceritanya jelek, membosankan, atau perkembangan ceritanya kacau.
Dengan genre isekai, anime ini memilih konsep “dipindahkan” ke dunia lain sebagai pembukanya. Jadi ceritanya, ada satu kelas yang ujug-ujug pindah ke dunia fantasi di tengah perjalanan study tour sekolah.
Begitu sampai setiap siswa mendapatkan “Gift” dari seorang sage super kuat, kecuali Yogiri Takatou, Tomochika Dannoura —tokoh utamanya—dan dua orang lainnya. Nah sage tersebut rupanya bertanggung jawab atas event pemindahan Takatou dan kawan-kawan ke dunia lain.
Salah seorang siswa, Suguru Yazaki, yang mempunyai gift kepemimpinan mengajak teman-temannya untuk mengabaikan Takatou. Menurutnya, siswa tanpa gift sama seperti benalu, cuma jadi beban doang.
Harus diakui, opening seperti ini jauh lebih menarik dibanding anime isekai bertema murid sekolah lainnya. Selain bikin penasaran seperti apa kelanjutannya, saya juga dibuat cukup deg-degan dengan konfliknya. Sejak awal, sudah jelas siapa yang baik dan siapa yang jahat sehingga emosimu akan dipermainkan secara bernas di sini.
Sayangnya ada kekurangan yang menurut saya cukup mengganggu. Untuk anime dengan MC super power dan kemampuan superior, sensornya terlalu lebay. Bayangkan, ini adalah pertarungan hidup mati antara pengguna kekuatan sihir, tapi nggak ada darah yang terlihat jelas.
Tiap ada yang mati, kameranya pindah ke karakter lain. Kalaupun nggak pindah, gambarnya disensor dengan garis hitam yang besar. Ini sama seperti mendengar ayam jantan berkokok di malam hari, terasa janggal dan menyebalkan.
Kemudian saya juga dibikin pusing dengan konsep gift. Kalau kamu perhatikan dari judulnya, si tokoh utama punya “instant death ability” tapi teman sekelasnya yang lain punya “gift”. Apa perbedaan antara gift dan ability? Nggak ada penjelasan sama sekali di episode awal, mudah-mudahan di episode 2 atau 3 sudah jelas konsepnya. Kalau nggak, sayang banget.
Baca juga: 12 Anime Motivasi Untuk Jadi Lebih Baik di Tahun 2024
The Wrong Way to Use Healing Magic
Tahun 2021 kemarin, saya pernah menulis daftar manga isekai yang underrated tapi nggak monoton di Terminal Mojok dan The Wrong Way to Use Healing Magic ada di dalamnya. Tiga tahun berlalu, akhirnya adaptasi anime-nya tayang. Jelas bikin bahagia banget.
Ceritanya tentang Ken Usato yang terseret dalam pemanggilan “hero” ke dunia lain bersama Ketua Osis dan Wakil Ketua Osis sekolahnya. Siapa sangka, meski nggak sengaja ikut, Usato diberkahi dengan kemampuan penyembuhan.
Di kerajaan tempat dia datang, kemampuan ini sangat langka dan hanya dikuasai oleh tiga orang saja. Salah satunya adalah Rose, komandan pasukan penyelamat kerajaan. Karena jumlah pengguna yang terbatas, kehadiran Usato adalah berkah buat Rose.
Tapi kerajaan memandang Rose sebagai komandan yang keras dan “berbahaya” bagi anak buahnya, jadi begitu mereka tahu kemampuan Usato, raja berusaha menyembunyikannya dari Rose. Sayang, rahasia ini justru dibongkar oleh Usato sendiri. Akhirnya, dia harus bergabung dengan pasukan penyelamat dan menjalani latihan di bawah kepemimpinan Rose.
Jujur, buat saya anime ini sangat memenuhi ekspektasi sekali. Animasinya nggak bikin sakit mata, efeknya bagus, desain karakternya cakep, Rose terlihat cantik, dan opening-nya lebih seru.
Dua jempol buat Shin-Ei Animation yang sudah menambahkan scene tambahan di opening-nya biar lebih menegangkan sekaligus lucu. Yang lebih penting lagi, komedinya nggak dipaksakan sama sekali. Muncul secara natural aja gitu, jadi pas dan nggak berlebihan.
Dungeon Meshi
Alkisah di sebuah negeri fantasi, ada legenda yang mengatakan bahwa harta karun raja super kaya pada zaman baheula terkubur di suatu tempat yang dijaga oleh penyihir kuat. Siapa pun yang bisa mengalahkan penyihir ini, berhak mendapatkan harta karun tersebut.
Sejak saat itu, orang-orang mulai aktif menjelajahi dungeon-dungeon yang ada untuk mencari harta karun kerajaan tersebut. Laios bersama adik perempuan dan teman-temannya adalah salah satu kelompok yang rajin melakukan pencarian.
Suatu hari, mereka berhadapan dengan seorang naga kuat di sebuah dungeon. Dalam pertempuran ini, Laois kehilangan sebagian besar teman-temannya. Adik perempuannya juga ikut menjadi korban, dia mengorbankan dirinya untuk menjadi santapan si naga agar kakaknya bisa keluar dengan selamat.
Nggak mau tinggal diam, Laois berencana pergi kembali ke dungeon untuk menyelamatkan adiknya. Tapi grupnya nggak punya logistik yang cukup, semua senjata dan uang hilang. Mereka bahkan nggak bisa membeli bekal makanan untuk di perjalanan.
Meski begitu, Laois tetap keukeuh berangkat. Menurutnya, logistik bukan masalah karena dia bisa menyantap monster-monster yang hidup di dungeon. Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seorang dwarf yang ternyata sudah meneliti tentang cara memasak monster dungeon selama sepuluh tahun.
Series yang digarap oleh Netflix ini sedikit mirip dengan Campfire Cooking in Another World with My Absurd Skill. Ceritanya sama-sama fokus pada petualangan si tokoh utama dan makanan yang lezat.
Saya sengaja nggak mengubah warna makanannya, biar kamu punya gambaran yang jelas
Namun bagi saya Dungeon Meshi lebih kreatif dan realistis, terutama di bagian masak-memasaknya. Dalam anime ini, Laois dan kawan-kawan harus mengumpulkan dulu bahan masakan dari monster di dungeon. Mereka perlu mencari tahu, bagian mana yang aman dimakan dan bagian mana yang nggak.
Ini mirip seperti yang kita lakukan saat akan memasak di rumah. Kita harus menyediakan bahan-bahan yang pas sebelum mulai memasak. Jadi lebih kelihatan prosesnya dan bisa dinikmati juga. Sudah begitu, visualnya juga nggak kalah cantik dengan Campfire Cooking in Another World.
Anime Musim Dingin 2024 Terbaik: Solo Leveling
SOLO LEVELING AKHIRNYA TAYANG!!!! Saya ulangi, SOLO LEVELING AKHIRNYA TAYANG!!!! Butuh waktu yang cukup panjang untuk bisa menyaksikan satu dari manhwa terbaik yang saya baca. Dari pertengahan tahun kemarin saya sudah dapat kabar soal adaptasinya, butuh kesabaran ekstra memang.
Untungnya, penantian itu dibayar dengan visual yang artistik dan opening yang mengagumkan. Saya puas banget dengan hasil kerja keras A-1 Pictures kali ini. Nggak ada kekurangan yang berat sampai mengganggu kenyamanan saat menonton.
Buat yang nggak tahu, ini ada sedikit sinopsis anime solo leveling:
Setelah gerbang misterius muncul secara tiba-tiba, bumi jadi terhubung dengan dunia sihir yang dipenuhi monster. Bersamaan dengan itu, penduduk bumi secara ajaib menerima kekuatan super yang mampu mengalahkan monster dari dunia lain. Orang-orang itu disebut “Hunter” dan hidup dengan berburu monster.
Sung Jin-Woo, laki-laki berusia dua puluh tahunan, adalah “Hunter” yang dikenal sebagai “yang terlemah di dunia.” Kekuatannya sangat menyedihkan, dia bahkan berada di urutan paling bawah dari kelompok Hunter paling lemah. Namun, dia tetap ikut berburu monster supaya bisa membayar biaya pengobatan ibu dan pendidikan adiknya.
Suatu hari, Jin-Woo terlibat dalam penyerangan yang berakhir dengan tragedi menyeramkan. Jin-Woo selamat dari tragedi tersebut dan mendapatkan kekuatan misterius yang membantunya jadi lebih kuat.
Komentar saya buat anime ini nggak banyak, sih, karena memang amat sangat sesuai ekspektasi. Paling saya agak kagok mendengar orang Jepang mengucapkan nama Korea. Yup, nama karakternya nggak diubah ke dalam bahasa Jepang, jadi telinga saya belum terbiasa—karena saya nggak nonton drakor.